Candi Borobudur

Sailendravamśatilakasya

Apa Yang Dimaksud

Dharmayātrā

Borobudur Pilgrimage Dharmayātrā

Borobudur Pilgrimage Dharmayatra adalah sebuah kegiatan spiritual Bhuddhist yang di lakukan dan Candi Mendut, Candi Pawon dan berakhir di candi Borobudur.

a. Latar Belakang

Dharmayātrā (Sanskerta) atau Dhammayātrā (Pāli) terdiri dari dua kata yaitu dharma dan yātrā. Dharma (Dhamma) artinya kesunyataan, kebenaran, hukum, ajaran suci, ide segala sesuatu, keadaan dan sebagainya. Yātrā berarti perjalanan. Dengan demikian, dharmayatra secara harfiah berarti ziarah ke tempat-tempat suci atau tempat-tempat yang berhubungan dengan Dharma.

Dharmayatra adalah salah satu budaya keagamaan yang memberi umat kesempatan menghormati tempat-tempat yang disucikan atau disakralkan. Tempat  yang  disucikan atau  disakralkan  tersebut  memiliki sejarah  dan latar belakang penting dalam perkembangan agama, di antaranya vihāra-vihāra kuno, makam orang-orang suci, tempat menyimpan relik para arahat atau para suci, tempat bersejarah dalam perjalanan hidup Buddha, tempat bersejarah dalam pembabaran Dharma, dan candi-candi. Meskipun di tempat tersebut sudah tidak ada lagi aktivitas pada zamannya, pengaruh spiritual dan jejak para praktisi sempurna di tempat tersebut tak akan pernah terhapus oleh perubahan situasi maupun waktu.

Buddha Sakyamuni memberi nasihat tentang empat tempat yang seyogyanya dikunjungi oleh umat yang saleh dengan penuh hormat, yaitu Lumbini tempat  Bodhisattva dilahirkan, Bodhgaya tempat Buddha mencapai pencerahan sempurna, Taman Rusa Isipatana di Sarnath tempat khotbah pertama dibabarkan, dan Kushinagar tempat Buddha mencapai Parinibbāna (Mahāparinibbāna Sutta, Dīgha Nikāya). Keempat tempat ini adalah situs kuno yang memiliki nilai spiritual dan memperkuat aspirasi pelaku dharmayatra dalam upaya meraih realisasi tertinggi.

b. Tujuan Panduan Dharmayatra

Kegiatan dharmayatra dapat menjadi motivasi bagi umat dalam mempraktikkan Dharma serta meningkatkan pengetahuan mengenai nilai-nilai spiritual  Buddha dalam  kehidupan  sehari-hari. Panduan  dharmayatra  disusun untuk menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan keagamaan bagi peziarah dan umat Buddha ketika mengunjungi situs-situs bercorak agama Buddha sehingga menghasilkan dampak dan pengalaman spiritual bagi peziarah. Secara singkat, tujuan tersebut bisa disenaraikan sebagai:

  1. Memperkenalkan kembali tradisi mengunjungi tempat-tempat suci Buddha bagi umat Buddha;
  2. Meningkatkan pengetahuan tentang tempat-tempat yang disakralkan dalam agama Buddha;
  3. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya nilai-nilai luhur peninggalan bersejarah dalam hubungannya dengan kehidupan seseorang dan tahapan dalam mencapai kesucian;
  4. Wahana penyucian dan pengumpulan daya kebajikan dan daya pengetahuan dalam upaya mencapai realisasi;
  5. Meningkatkan edukasi diri serta keluarga tentang khazanah agama Buddha;
  6. Menumbuhkan keyakinan dalam melaksanakan Dharma, sehingga generasi muda Buddha yang berkualitas dapat membimbing umat dalam melaksanakan Dharma; dan
  7. Melestarikan cagar budaya sesuai kapasitas dan kemampua.

Edukasi Pelajar

Kunjungan bagi pelajar Naik Candi Borobudur dibuka khusus tiap hari Senin yang maksimal diikuti sebanyak 1200 peserta. Kunjungan dibagi menjadi tiga sesi sesuai waktu, pagi, siang, dan sore. Tiap sesi, maksimal terdiri dari 400 pelajar yang akan didampingi oleh 20 pemandu wisata khusus. Sementara, harga tiket pelajar naik Candi Borobudur ini sebesar 50 ribu rupiah.

Borobudur Pilgrimage